Kezuhudan Abu Bakar
Ahmad mengeluarkan dari Aisyah r.ha, dia berkata,
"Abu Bakar meninggal dunia tanpa meninggalkan satu dinar maupun satu
dirham pun. Sebelum itu dia masih memilikinya, namun kemudian dia
mengambilnya dan menyerahkannya ke Baitul-mal." Begitulah yang
disebutkan di dalam Al-Kanzu, 3/132.
Kezuhudan Umar bin Al-Khaththab
Ahmad
mengeluarkan di dalam Az-Zuhud, Ibnu Jarir dan Abu Nu'aim dari
Al-Hasan, dia berkata, "Ketika Umar bin Al-Khaththab sudah menjadi
khalifah, di kain mantelnya ada dua belas tambalan. Begitulah yang
disebutkan di dalam Al-Kanzu, 4/405.
Kezuhudan Utsman bin Affan
Abu
Nu'aiin mengeluarkan di dalam Al-Hilyah, 1/60, dari Abdul-Malik bin
Syaddad, dia berkata, "Aku pernah melihat Utsman bin Affan berkhutbab di
atas mimbar pada hari Jum'at, sambil mengenakan kain mantel yang tebal
(kasar), harganya berkisar empat atau lima dirham. Kain ikat kepalanya
juga ada yang robek. Diriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata, "Aku
pernah melihat Utsman bin Affan yang datang ke masjid dalam keadaan
seperti itu, pada saat dia sudah menjadi khalifah." Ahmad mengeluarkan
di dalam Shifatush-Shafwah, 1/116.
Kezuhudan Ali Bin Abu Thalib
Ahmad
mengeluarkan dari Abdullah bin Ruzain, dia berkata, "Aku pernah masuk
ke rumah Ali bin Abu Thalib pada hari Idul-Adhha. Dia menyuguhkan daging
angsa kepadaku. Aku berkata, "Semoga Allah mlimpahkan kebaikan
kepadamu. Karena engkau bisa menyuguhkan makanan ini, berarti Allah
memang telah melimpahkan kebaikan kepadamu, " Dia berkata, "Wahai Ibnu
Ruzain, aku pernah mendengar Rasuluilah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, 'Tidak diperkenankan harta Allah bagi seorang khalifah kecuali
sebanyak dua takaran saja, satu takaran yang dia makan bersama
keluarganya, dan satu takaran lagi yang harus dia berikan kepada
orang-orang." Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 8/3.
Kezuhudan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah
Abu
Nu'airn mengeluarkan dari Abu Ma'mar, bahwa tatkala Umar mengadakan
lawatan ke Syam, maka disambut para pemuka dan pemimpin masyarakat di
sana. "Mana saudaraku?" tanya Umar. "Siapa yang engkau maksudkan?' tanya
orang-orang. "Abu Ubaidah. " "Sekarang dia baru menuju ke sini. Ketika
Abu Ubaidah sudah tiba, Umar turun dari kendaraannya lalu memeluknya.
Kemudian Umar masuk ke rumah Abu Ubaidah dan tidak melihat perkakas apa
pun kecuali pedang, perisai dan kudanya. Ahmad mengeluarkan hadits yang
serupa seperti yang disebutkan di dalam Shifatush-Shafwah, 1/143.
Ibnul-Mubarak juga meriwayatkannya di dalam Az-Zuhd, dari jalan Ma'mar,
serupa dengan ini, seperti yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 2/253.
Kezuhudan Mush'ab bin Umair
Al-Bukhary
mengeluarkan di dalam Shahih-nya, dari Hibban, bahwa Mush'ab bin Umair
meninggal dan hanya meninggalkan selembar kain. Jika orang-orang
menutupkan kain itu ke kepalanya, maka kedua kakinya menyembul, dan jika
ditutupkan ke kedua kakinya, maka kepalanya yang menyembul. Lalu
Rasulullah SAW bersabda, "tutupkan dedaunan ke bagian kakinya."
Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 3/421.
Kezuhudan Salman Al-Farisy
Abu
Nu'aim mengeluarkan dari Athiyah bin Amir, dia berkata, "Aku pernah
melihat Salman Al-Farisy ra. menolak makanan yang disuguhkan kepadanya,
lalu dia berkata, "Tidak, tldak. Karena aku pemah mendengar Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
'Sesungguhnya orang yang lebih
sering kenyang di dunia akan lebih lama laparnya di akhirat. Wahai
Salman, dunia ini hanyalah penjara orang Mukmin dan surga orang kafir'.
Di
dalam Al-Hilyah, 1/198, Bagian terakhir dari hadits di atas, "Dunia ini
hanyalah penjara orang Mukmin", merupakan riwayat Muslim.
Kezuhudan Abu Dzarr Al-Ghifary
Ahmad
mengeluarkan dari Abu Asma', bahwa dia pernah masuk ke rumah Abu Dzarr
di Rabadzah. Dia mempunyai seorang istri berkulit hitam yang sama sekali
tidak memakai hiasan macam apa pun dan tidak pula mengenakan minyak
wangi. Abu Dzarr berkata, "Apakah kalian tidak rnelihat apa yang disuruh
para wanita berkulit hitam ini? Mereka menyuruhku unluk pergi ke Irak.
Namun ketika kami tiba di Irak, mereka justru lebih senang kepada dunia.
Padahal kekasihku (Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam)
memberitahukan kepadaku bahwa di atas jembatan neraka ada rintangan dan
halangannya. Kita akan menyeberangi jembatan itu sambil membawa beban
kita. Maka lebih baik bagiku untuk menyeberang dengan selamat tanpa
mernbawa beban apa pun." Begitulah yang disebutkan di dalain At-Targhib
Wat-Tarhib, 3/93. Ahmad juga meriwayatkannya dan rawi-rawinya shahih.
Kezuhudan Abud-Darda'
Ath-Thabrany
mengeluarkan dari Abud-Darda' Radhiyallahu Anhu, dia berkata, 'Dahulu
sebelum Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadi rasul, kami adalah
para pedagang. Namun setelah beliau diutus sebagai rasul, aku ingin
terjun kembali dalam perniagaan dan sekaligus rajin beribadah. Tapi
nyatanya aku tidak bisa mantap dalam ibadah. Akhirnya kutinggalkan
perniagaan dan mengkhususkan diri dalam ibadah.' Menurut Al-Haitsainy,
9/367, rijalnya shahih.
Kezuhudan Al-Lajlaj Al-Ghathafany
Ath-Thabrany
mengeluarkan dengan isnad yang tidak diragukan, dari Al-Lajlaj
Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Sejak aku masuk Islam di hadapan
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, aku tidak pernah makan dan
minum kecuali sekedar secukupnya." Begitulah yang disebutkan di dalarn
At-Targhib, 31423. Abul-Abbas As-Siraj di dalam Tarikh-nya dan
Al-Khathib di dalam Al-Muttafaq, seperti yang disebutkan di dalam
Al-Ishabah, 2/328.
Kezuhudan Abdullah bin Umar
Abul-Abbas
As-Siraj mengeluarkan di dalam Tarikh-nya dengan sanad hasan, dari
As-Sary, dia berkata, "Aku pernah melihat sekumpulan orang dari kalangan
shahabat, bahwa tak seorang pun di antara mereka yang keadaannya
senantiasa mirip dengan keadaan Rasuluilah Shallallahu Alaihi wa Sallam
selain dari Ibnu Umar. "Abu Sa'id Al-Mraby mengeluarkan dengan sanad
yang shahih, dari Jabir ra., dia berkata, 'Tidak ada seseorang di antara
kami yang mendapatkan kekayaan dunia melainkan dia justru
meninggalkannya selain dari Abdullah bin Umar.' Begitulah yang
disebutkan di dalam Al-Ishabah, 21347.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar