Dari Abu Ayyub ra. "Ketika Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. maka
Beliau tinggal di rumah Abu Ayyub ra. Rasulullah SAW tinggal di bagian
bawah sedangkan Abu Ayyub di bagian atas rumah. Ketika malam tiba. Abu
Ayyub tersadar bahwa ia tinggal di atas Nabi SAW berarti dirinya berada
di antara Rasulullah SAW dan wahyu. Hal itu membuat ia susah untuk
tidur. la pun khawatir jikalau ia menggerakkan kakinya dapat merontohkan
debu-debu sehingga menyusahkan Nabi SAW.
Ketika pagi hari tiba maka
ia berkata kepada Nabi SAW "Wahai Rasulullah, saya baru tersadar bahwa
saya berada diatasmu Dan engkau berada di bawahku. sehingga saya takut
bergerak yang menyebabkan jatuhnya debu-debu kepadamu Dan saya pun
berada di antara engkau dan wahyu." Jawab Nabi SAW, "Wahai Abu Ayyub
jangan kamu berlebihan, maukah aku ajarkan kepadamu suatu ucapan yang
jika kamu mengucapkannya setiap pagi dan sore, sebanyak sepuluh kali.
maka Allah akan memberikan sepuluh kebaikan. menghapuskan sepuluh dosa
dan mengangkatmu sepuluh derajat dan kelak padi hari Kiamat engkau akan
digolongkan sebagai seorang yang telah mcmbebaskan sepuluh budak. Ucapan
itu ialah:
Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syarikalahu ...
(Thabrani, Kanzul Ummal, 1/294)
Dari
Abu Ayyub katanya,"Ketika beliau tinggal di rumahku maka aku berkata
kepadanya, "Demi ayah dan ibuku, sesungguhnya daku merasa tidak enak
jika tinggal di atasmu dan engkau berada di bawahku." Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya lebih mudah bagi kami untuk tinggal di bawah
saja, agar memudahkan kami ketika menerima tamu." (Thabrani)
Suatu
ketika tempat airku pecah maka airnya tumpah ke lantai. maka aku
bersama istriku (Ummu Ayyub) segera mengeringkanya dengan kain milik
kami padahal kami tidak memiliki lagi selimut lain kecuali itu. dengan
perasaan takut dan khawatir air tersebut akan mengenai beliau dan
menyusahkannva. Dan setiap hari kami menghidangkan makanan bagi
Rasulullah SAW dan jika ada sisa dari makanan tersebut maka kami makan
pada bagian bekas-bekas tangan Rasulullah SAW agar kami mendapat berkat
dengan hal itu.
Pada suatu malam ketika kami hidangkan makan malam.
kami bubuhkan di dalam masakan tersebut bawang. Beliau mengembalikannya
kepada kami. Dan kami melihat tidak ada sedikit pun bekas tangan beliau.
Maka hal ini kami ceritakan kepada Rasulullah SAW, mengenai makanan
kami dan apa sebab beliau tidak mau menyentuh makanan kami sedikit pun
Kata Beliau, "Aku dapatkan pada makanan ini bau bawang putih, di
karenakan aku adalah seorang lelaki vang senantiasa berdzikir kepada
Allah. maka aku tidak senang bila mulutku tercium bau yang tidak enak.
Sedangkan untuk kalian maka silahkan kalian memakannya."
(Kanzul Ummal. 5/50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar